Bagian 1: Antisipasi Website Down dan Apa Itu Cloudflare

Keterbatasan sumber daya hosting yang disewa merupakan penyebab downnya website akibat serangan atau lonjakan traffic.

Kemarin, ada hal unik saat saya mengunjungi salah satu blog yang terdeteksi sebagai broken link oleh sebuah plugin. Ternyata ada pesan pemberitahuan Always Online dari cloudflare kalau halaman yang diakses tersebut adalah versi offline (semacam halaman cache). Disitulah muncul ketertarikan saya untuk menggunakan Cloudflare dan mencari literature mengenai apa itu Cloudflare.

Menurut Wikipedia

CloudFlare is a content delivery network and distributed domain name server service marketed as improving website performance and speed and providing security. CloudFlare has both free and paid services.

Artinya, Cloudflare adalah sebuah CDN (Content Delivery Network) berupa pengiriman layanan DNS yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja website seperti kecepatan dan security. Memilki dua layanan, gratis dan berbayar

Terlepas dari pilihan platform blog yang digunakan, CloudFlare dapat digunakan oleh siapa saja yang memiliki website atau memiliki domain sendiri. Setting konfigurasi secara keseluruhan dapat dilakukan kurang dari 5 menit. Untuk dapat menambahkan website Anda ke dalam sistem Cloudflare hanya membutuhkan pengaturan DNS yang dapat dilakukan dengan mudah.

Tidak perlu penambahan hardware atau instalasi software, kita juga tidak perlu merubah kode apapun didalam website. Jika nantinya ingin berhenti menggunakan layanan ini, kita dapat menonaktifkanya dengan mudah.

Bayar nggak ? kita bisa mendaftar secara gratis, hanya saja ada biaya tambahan bagi yang ingin membutuhkan fitur lebih seperti laporan secara realtime atau SSL (paid version).

Kelebihan

Di halaman resminya dijelaskan, fungsi dari Cloudflare sebenarnya  menjembatani antara pengunjung web dengan web server (hosting). Sehingga, apabila menggunakan Cloudflare, pengunjung yang datang akan diarahkan melewati jaringan globalnya. Lalu, secara otomatis terjadi pengoptimalan pengiriman halaman web dan kemudian pengunjung akan mendapatkan waktu akses yang lebih cepat dengan kinerja terbaik.

Karena webserver tidak bersentuhan langsung dengan pengunjung web, Cloudflare dapat memblokir ancaman (attackers) dan membatasi akses bot / crawler yang membahayakan, sehingga dapat menghindari pemborosan bandwidth dan sumberdaya server hosting. Hasilnya, website yang didukung oleh CloudFlare akan merasakan peningkatan kinerja dan pengurangan serangan spam dan serangan lainnya.

Ilustrasi seperti gambar di bawah ini

Kelemahan

Ada ip tertentu yang sepertinya terlarang untuk mengakses halaman web yang menggunakan layanan Cloudflare. Jika hal ini terjadi, teman-teman akan melihat pemberitahuan “acces blocked” sehingga mengakibatkan halaman itu tidak terbuka. Karena beberapa jaringan provider menggunakan dynamic IP, cukup diskonek dan koneksikan lagi internet yang sedang digunakan. Win-win solution bukan ^^

Simak juga video di bawah ini

Kesimpulan

Pengalaman saya selama menggunakan layanan dari Cloudflare ini, waktu load akses adhani.com menjadi lebih cepat dan penggunaan bandwidth hosting terpangkas dari biasanya 100an MB perhari kini menjadi 30an MB perhari meskipun traffic yang datang konstan. Selain itu juga, terjadi peningkatan nilai pagescore di GTmetrik dengan nilai grade AA (maaf ^^ bukan pamer mode:on)

Sebenarnya saya juga melakukan pengetesan di domain lain dengan mengkombinasikan plugin cache. Mengukur sejauh mana perbedaan antara settingan di Cloudflare jika digunakan secara bersamaan dengan plugin W3TotalCache. Jadi, tulisan ini akan saya buat beberapa bagian.

Oiya, sebelum menggunakan layanan ini lebih baik ditanyakan dulu ke penyedian hosting tempat blog teman-teman bernaung. Soalnya bisa jadi hosting turut mempengaruhi bisa tidaknya kita menggunakan Cloudflare. cmiiw

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, baca artikel berikutnya ya ^^