Copaslah Semaumu dan Buatlah Aku Mengerti

Posted on

Kelanjutan dari Copaslah Semaumu dan Buatlah Aku Senang di artikel sebelumnya ^^

Tindakan Terhadap Artikel yang dicopas
You wanna play ?

Perlu tindakan preventif untuk mensiasati aksi copas mengkopas. Caranya, kita harus bergegas melakukan sejumlah trik agar tidak merugikan diri sendiri sebanyak dua kali. Beberapa cara bisa dilakukan untuk meminimalisir aksi tersebut,  seperti :

Pencegahan hotlinking theft untuk mengamankan gambar yang dicuri, Image protection dengan mendisble klik kanan pada gambar, Memberi internal link pada body artikel, mengaktifkan fitur trackback / pingback. Jika dirasa perlu, daftarkan saja blog kita ke DCMA Protection atau Copyscape.

Bukan reaksi atas aksi yang menitikberatkan pada penulis jikalau dianggap egois terhadap sharing informasi akibat terlalu memproteksi harta miliknya. Alasan admin blog melakukan trik itu setidaknya menekan angka duplikat konten di search engine.

Untuk orang awam sih, aksi copas tentu tidak bisa dilaksanakan oleh pihak bersangkutan, tapi klo untuk sekaliber seorang master, jangan harap proteksi yang kita lakukan benar-benar bekerja.

Nah, dari situ, kita bisa belajar banyak melalui artikel yang telah dicopas walaupun hanya mempirate dan melakukan pengeditan di beberapa lini. (rewrite ≠ copas)

1. Mengetahui kelemahan SEO artikel kita ada dimana,

Kita bisa mengamati prilaku aneh si “artikel copas” melalui search engine jika benar-benar berposisi bagus di SERP. Lakukan investigasi ke artikel tersebut dengan melihat metode seo onpage yang digunakan oleh pelaku. Kalaupun Anda ingin berkerja extra keras sedikit, selidiki juga metode seo offpagenya. Meskipun dalam berbagai kasus yang aku temukan tidak sampai sejauh itu.

2. Memperbaiki Perangkaian Kalimat di Artikel

Inilah yang aku gemari ketika menemukan salah satu artikelku dicopas namun diedit sekenannya dengan menghilangkan rangkaian kata yang sumbang di blog pelaku tersebut.

Bahkan, yang membuat aku takjub dan merasa setengah tidak percaya, artikel yang dikopas sekitar 90-98%* itu bisa lolos dari scanning DCMA dan Copyscape.. Hebat benar. Benar-benar master. *(Angka ini hanya asumsi, bukan patokan mutlak)

Dari situ kita bisa belajar banyak, bagian-bagian apa yang perlu ditambahi dan dikurangi agar lolos dari copyscape dan scanning DCMA. Untuk secara detailnya, tidak bisa aku jelaskan, karena dibutuhkan ketajaman feeling dan instings kali ya??

Berpatokan pada keberadaan artikel yang telah diedit tersebut, kita dapat mengetahui rangkaian bahasa yang kurang enak dibaca walaupun sebenarnya  menurut kita sudah nyaman saat menulisnya. Melihat hal ini, tentu meningkatkan kualitas konten kita di masa mendatang bukan? J

3. Semakin banyak dicopas, semakin banyak ilmu tersebar tentu semakin menyenangkan

Ga salah nih ? ya.. kembali lagi ke diri masing-masing, jika membuat blog hanya bertujuan untuk sharing, tentu tidak mempermasalahkan statement di atas, tapi tahukah kawan ?

Jangan hanya melihat sisi terburuk dari artikel yang dicopas, toh kita juga sewaktu-waktu mengkopas milik orang lain. Sebab informasi yang kita sampaikan berupa karya tulis menulis tidak benar-benar kesemuanya dibuat dari 0 bukan ? kalaupun dari 0 mungkin hanya Tuhan yang bisa melakukannya.

Jangan salahkan teknologi dimanfaatkan oleh orang untuk berbuat tidak baik. Tetapi, salahkan diri kita masing-masing yang tidak menyebarkan campaign cara berblogging yang sehat.

Kalaupun sudah ditindaklanjuti namun tetap juga tidak bisa mengatasinya, alternatif lain… lebih baik tidak tahu dari pada tahu.. betul tidak ?

Daripada kita pusing ngurusi artikel blog yang dicopas orang lain atau kita lagi ingin melakukan aksi copas artikel milik blog lain, mendingan…  lihat yang kyut kyut* aja deh.. hehehe, *(cute cute)

Katanya :

never never want “you” (copy paste)
really really love “you” (uniqe content)
Maafkan, aku mengecewakan “mu” (Om Google)
………………………………………….
………………………………………….
really really love “you” (Uniqe Content)
never never leave “you” (SERP)
segera aku melupakan diri “nya” (aksi copypaste content )

Jadi.. pilih mana? Teman-temanlah yang menentukan. Semoga mencerahkan ^^

9 comments

  1. iya gan ,ana setuju, aksi copas memang gak salah cuman perlu kreatifitas aja bias konten nya jd menarik

    1. melalui artikel kita di copa orang lain, kita bisa belajar mengambil hikmah positivenya ^^,,
      semoga sukses ya gan lapaknya ^^

  2. benersih copas makin menggila skrg aduh…blm ada solusi yg pas ya kk
    makasih bgt kk postingannya bgs….apa lg lagu cherynya ^^ salam kenal admin

Comments are closed.